Bahasa Indonesia Pererat Persahabatan Pelajar Muslim di Kamboja

By Admin

nusakini.com-- "Belajar Bahasa Indonesia menyenangkan. Saya berharap bisa terus belajar dan melanjutkan studi ke Indonesia", ungkap Nur Adillah salah satu pelajar yang baru saja menyelesaikan Program Bahasa Indonesia di Sekolah Nurul Iman. Kelas Bahasa Indonesia telah melebarkan sayapnya dengan masuk ke dalam kurikulum Sekolah/Madrasah Nurul Iman di Kamboja. 

Kelas bahasa yang terdiri dari 35 (tiga puluh lima) siswi Kelas XII ini dimulai sejak Agustus 2017. Untuk batch perdana ini baru saja selesai pada awal November 2017 lalu dan akan dilanjutkan dengan batch berikutnya tahun depan.  

Para pengajar terdiri dari Guru Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) a.n. Faradinna Arifiani dan Dian Kusumawardhani yang ditugaskan oleh Pusat Pengembangan dan Strategi Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Keduanya juga merupakan pengajar di Pusat Budaya Indonesia di Kamboja (Pusbudi) Nusantara yang dikelola KBRI Phnom Penh. 

Pihak Sekolah Nurul Iman sangat menyambut positif program pengaj​aran Bahasa Indonesia di sekolah tersebut. Motivasi terbesar para murid dengan belajar Bahasa Indonesia adalah untuk dapat melanjutkan belajar/mendapatkan beasiswa ke Indonesia. 

Sekolah Nurul Iman dibangun pada tahun 2011​​​​-2012 dan berlokasi di Chroy Metrey, atau sekitar 40 menit dari Kota Phnom Penh. Sekolah ini merupakan sebuah pesantren khusus untuk perempuan. Berdekatan dengan Nurul Iman, terdapat sekolah pesantren khusus untuk putra bernama Cambodia Islamic Center (CIC).  

Sebelumnya, terdapat pula kelas Bahasa Indonesia di CIC, namun saat ini masih harus terhenti karena keterbatasan pengajar. Pada periode 2016 hingga 2019, ada 2 (dua) orang ustad asal Indonesia a.n. Ustad Ardi Firosa dan Ustad Ahmad Dimyati yang mengajar Bahasa Arab di CIC. Adanya Program Bahasa Indonesia yang masuk ke dalam kurikulum Sekolah Nurul Iman tidak terlepas dari peran kedua orang Ustad dimaksud.(p/ab)